MALUKU memiliki nama asli “Jazirah al-Mulk” yang artinya kumpulan/semenanjung
kerajaan yang terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil. Maluku dikenal dengan
kawasan Seribu Pulau serta memiliki keanekaragaman sosial budaya dan kekayaan
alam yang melimpah. Orang Belanda menyebutnya “The Three Golden from East”
(Tiga Emas dari Timur), yakni Ternate, Banda dan Ambon. Sebelum kedatangan
Belanda, penulis dari Portugis, Tome Pirez menulis buku Summa Oriental yang telah melukiskan tentang Ternate, Ambon dan
Banda sebagai ”The Spice Island”. Pada masa lalu, wilayah Maluku dikenal
sebagai penghasil rempah-rempah seperti cengkeh dan pala. Cengkeh adalah
rempah-rempah purbakala yang telah dikenal dan digunakan ribuan tahun sebelum
masehi. Pohonnya sendiri merupakan tanaman asli Kepulauan Maluku (Ternate dan
Tidore), yang dahulu dikenal oleh para penjelajah sebagai Spice Island. Pada 4000
tahun lalu di kerajaan Mesir, Fir’aun dinasti ke-12,Sesoteris III. Lewat data
arkeolog mengenai transaksi Mesir dalam mengimpor dupa,kayu
eboni,kemenyan,gading dari daratan misterius tempat ”Punt” berasal. Meski
dukungan arkeologis sangat kurang , negeri “Punt” dapat diidentifikasi setelah
Giorgio Buccellati menemukan wadah yang seperti cengkih di Efrat tengah. Pada
masa1700 SM itu, cengkih hanya terdapat di kepulauan Maluku,Indonesia. Pada
abad pertengahan (sekitar 1600 Masehi) cengkih pernah menjadi salah satu rempah
yang paling popular dan mahal di Eropa melebihi harga emas.
Dikumpulkan oleh :
Novitasari A. Tuwilay
Novitasari A. Tuwilay
No comments:
Post a Comment