"the spirit of friendship will kill fear ...... "

Sunday, June 26, 2011

CARS 2

Petualangan Lightning McQueen terus berlanjut  ......










Jika ingin nonton, silahkan gunakan link dibawah ini:::

via fileserve :

part  1
part 2
part 3
part 4
part 5

via filesonic :
part 1, part 2, part 3, part 4, part 5


selamat mencoba !!!

:)

Thursday, June 23, 2011

BUMI ITU DATAR !!!! ^_^ ?????

Sebuah peta langka yang menggambarkan Bumi datar akan didonasikan kepada Library of Congress di Washington DC, Amerika Serikat. Peta yang berumur 120 tahun itu mendukung teori Bumi yang datar, bukan berbentuk bola.

Peta yang dibuat oleh Orlando Ferguson dari Hot Springs, South Dakota, AS, itu saat ini dimiliki oleh Don Homuth yang tinggal di Salem, Oregon. Menurut keterangannya, peta itu merupakan pemberian guru bahasa Inggrisnya di kelas delapan yang bernama John Hildreth. 

Homuth berniat untuk mendonasikan peta itu pada akhir Juni setelah selama bertahun-tahun menyimpannya dalam keadaan terlipat. "Sangat mengejutkan saat mengetahui ini mungkin satu-satunya peta yang menggambarkan bumi datar yang ada," kata Homuth seperti dikutip Daily Mail.

Menurut Robert Morris, spesialis informasi teknis senior pada Geography and Map Division di Library of Congress, mereka telah berupaya mencari di antara 75 hingga 100 peta yang berkaitan sebelum memastikan bahwa mereka belum memiliki peta serupa dalam koleksinya. Saat ini, Library of Congress mempunyai lima juta peta dalam koleksinya. Namun tak satupun yang serupa dengan peta yang dimiliki Homuth.

Morris pun mengatakan, mungkin peta tersebut hanya dicetak beberapa lembar. "Dari jumlah itu, lebih sedikit lagi yang kondisinya masih utuh," katanya. Peta serupa lainnya diketahui ada di Pioneer Museum of Hot Springs di rumah Ferguson, sang pembuatnya. Namun bagian bawah peta di museum itu hilang sehingga peta yang kini di tangan Homuth lah yang kondisinya masih utuh.






source : nationalgeographic.co.id

Wednesday, June 22, 2011

BAHASA INDONESIA SEBAGAI RAGAM BAHASA KEILMUAN

Bahasa adalah salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Bahasa merupakan sturktur yang mencakup bentuk dan makna sehingga memungkinkan manusia untuk dapat berkomunikasi satu sama lain. Bahasa menjadi jembatan bagi ilmu pengetahuan yang diketahui atau ditemukan oleh seseorang untuk diketahui oleh orang lain.
Ilmu pengetahuan yang terus berkembang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis dan lebih mudah. Tapi, tanpa diketahui oleh orang lain maka ilmu pengetahuan itu menjadi tidak berguna. Selain itu, ilmu pengetahuan yang telah ditemukan ittu harus ditulis dalam berbagai bahasa karena apabila ilmu pengetahuan itu hanya ditulis dalam bahasa yang hanya dimengerti oleh penulis itu sendiri maka orang lain akan mendapat kendala untuk memahami ilmu pengetahuan tersebut.
Selain penyampaian informasi atau ilmu pengetahuan dengan menggunakan bahasa yang dipahami oleh pemakai informasi atau pemakai ilmu pengetahuan, maka di dalam penyampaiannya harus memperhatikan struktur bahasa. Karena bahasa merupakan rangkaian kalimat dan kalimat merupakan rangkaian katakata yang disusun berdasarkan struktur bahasa yang berlaku sehingga memiliki makna. Apabila struktur bahasa yang digunakan tidak baik atau tidak sesuai kaidah bahasa yang berlaku, maka makna kalimat juga menjadi tidak jelas atau memunculkan makna ambigu. Dengan demikian akan terjadi penafsiran yang berbeda. Apabila sebuah ilmu pengetahuan telah salah ditafsirkan atau salah dalam pemahaman oleh pembaca, yang terjadi adalah kesalahan penerapan ilmu pengetahuan tersebut dalam kehidupan seharihari. Penemuan intelektual yang sebenarnya bermanfaat bagi manusia lain ternyata tidak bermanfaat karena kesalahan struktur bahasa.
Kesalahan berbahasa tidak hanya ditemukan dalam penyampaian informasi baru seperti di atas, tetapi sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Kesalahan pemilihan kata, penyusunan sruktur kalimat dalam berbahasa disebabkan banyak faktor. Kalau mencari kesalahan tanpa pemperhatikan pembetulannya, maka kita akan sering menyalahkan orang tetapi tidak pernah mengetahui hal yang benar, yang akhirnya kesalahan tetap berjalan. Salah satu cara memperbaiki kesalahan-kesalahan berbahasa yang terjadi dalam kehidupan seharihari adalah dengan memberi penekanan pada kegiatan berbahasa di dunia pendidikan. Kita ketahui bahwa pendidikan memuat sejumlah mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Semua mata pelajaran tersebut disampaikan dengan menggunakan bahasa.
Hampir semua negara di dunia memiliki berbagai macam bahasa sehingga akhirnya timbul kesepakatan untuk menjadikan beberapa bahasa untuk menjadi bahasa internasional, antara lain: Bahasa Inggris, Perancis, Spanyol dan Mandarin. Lalu, dimanakah Bahasa Indonesia? Apakah jika tidak menjadi bahasa internasional, bahasa indonesia tidak berguna? Jawabannya adalah tidak benar. Meskipun tidak menjadi bahasa internasional, bahasa indonesia tetap menjadi salah satu bahasa yang penting bagi kita dan bagi semua orang Indonesia.
Di Indonesia, bahasa pengantar dalam dunia pendidikan mayoritas adalah bahasa Indonesia, di samping bahasa lain karena situasi menghendaki penggunaan bahasa pengantar selain bahasa Indonesia. Di dalam kehidupan seharihari, pemakai bahasa juga menggunakan bahasa yang bervariasi sesuai dengan kemampuan penutur dan lingkungan penutur berada. Di Indonesia kita menemukan banyak bahasa daerah selain bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara. Ragam bahasa yang bervariasi ini merupakan salah satu dari sejumlah variasi yang terdapat dalam pemakaian bahasa. Variasi ini muncul karena pemakai bahasa meemeerlukan alat komunikasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi.
Seiring dengan perubahan zaman atau perdaban manusia, maka bahasa pun turut berubah dan berevolusi seiring perubahan perdaban. Bahasa Indonesia sendiri telah mengalami beberapa perubahan sejak diperkenalkan sebagai bahasa nasional.
Menurut Sunaryo, (1994 : 1), bahwa dalam berkomunikasi, perlu diperhatikan kaidah-kaidah berbahasa, baik yang berkaitan kebenaran kaidah pemakaian bahasa sesuai dengan konteks situasi, kondisi, dan sosio budayanya. Pada saat kita berbahasa, baik lisan maupun tulis, kita selalu memperhatikan faktor-faktor yang menentukan bentuk-bentuk bahasa yang kita gunakan. Pada saat menulis, misalnya kita selalu memperhatikan siapa pembaca tulisan kita , apa yang kita tulis, apa tujuan tulisan itu, dan di media apa kita menulis. Hal yang perlu mendapat perhatian tersebut merupakan faktor penentu dalam berkomunikasi. Faktor-faktor penentu berkomunikasi meliputi : partisipan, topik, latar, tujuan, dan saluran (lisan atau tulis).
Agar pesan yang disampaikan dapat terkomunikasikan dengan baik, maka pembicara atau penulis perlu (a) mengetahui latar belakang pembaca/pendengar, dan (b) memperhatikan hubungan antara pembicara/penulis dengan pendengar/pembaca. Hal itu perlu diketahui agar pilihan bentuk bahasa yang digunakan tepat , disamping agar pesannya dapat tersampaikan, agar tidak menyinggung perasaan, menyepelekan, merendahkan dan sejenisnya.
Topik tutur berkenaan dengan masalah apa yang disampaikan penutur ke penanggap penutur. Penyampaian topik tutur dapat dilakukukan secara:
(a) naratif (peristiwa, perbuatan, cerita)
(b) deskriptif (hal-hal faktual : keadaan, tempat barang, dsb.)
(c). Ekspositoris
(d) argumentatif dan persuasif.

Ragam bahasa keilmuan mempunyai ciri :
(1) cendekia : bahasa Indonesia keilmuan itu mampu digunakan untuk mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat.
(2) lugas dan jelas : bahasa Indonesia keilmuan digunakan untuk menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat.
(3) gagasan sebagai pangkal tolak : bahasa Indonesia keilmuan digunakan dengan orientasi gagasan. Hal itu berarti penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan, tidak pada penulis.
(4) Formal dan objektif : komunikasi Ilmiah melalui teks ilmiah merupakan komunikasi formal. Hal ini berarti bahwa unsur-unsur bahasa Indonesia yang digunakan dalam bahasa Indonesia keilmuan adalah unsur-unsur bahasa yang berlaku dalam situasi formal atau resmi. Pada lapis kosa kata dapat ditemukan kata-kata yang berciri formal dan kata-kata yang berciri informal (Syafi’ie, 1992:8-9).